Detail Artikel

Panen Perdana Kangkung Organik dari "TAMBUN," Siswa SMP Perantara Buktikan Jadi "Santripreneur"


panen-perdana-kangkung-organik-dari-tambun-siswa-smp-perantara-buktikan-jadi-santripreneur

SOKARAJA – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti kebun sekolah SMP Persada Insan Nusantara (SMP Perantara) pada hari Senin. Para siswa tampak sibuk memanen kangkung yang sudah mereka rawat sejak awal. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kewirausahaan sekolah yang unik, yaitu "TAMBUN" (Taman dan Kebun).

TAMBUN bukan sekadar kegiatan berkebun biasa. Ini adalah wadah bagi para siswa untuk belajar secara langsung proses pertanian organik, mulai dari mengolah lahan, menyemai bibit, merawat, hingga akhirnya memanen. Tujuan utamanya adalah untuk melatih kemandirian, rasa tanggung jawab, dan kedisiplinan.

Yang membuat panen kali ini istimewa adalah hasilnya. Kangkung yang biasanya baru bisa dipanen pada usia 30-40 hari setelah tanam, di kebun SMP Perantara sudah bisa dipanen pada hari ke-29. Pertumbuhan yang sangat subur dan sehat ini menjadi bukti nyata keberhasilan program TAMBUN.

"Kami menggunakan metode organik sepenuhnya," ujar salah satu siswa dengan bangga. "Pupuknya berasal dari air kurasan budidaya lele dalam drum yang juga kami kelola di taman sekolah."

Keterlibatan siswa tidak berhenti sampai di situ. Setelah panen, mereka juga belajar menjadi "Santripreneur" dengan memasarkan hasil panen kangkung segar ini kepada para wali murid. Sambutan dari orang tua sangat positif. Banyak yang memberikan komentar bahwa kangkung hasil panen ini terasa lebih enak, segar, dan lebat meskipun usianya masih sangat muda.

Keberhasilan panen perdana ini menunjukkan bahwa dengan bimbingan dan fasilitas yang tepat, para siswa bisa menghasilkan produk berkualitas sekaligus belajar berwirausaha. Program TAMBUN di SMP Perantara menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan bisa diintegrasikan dengan praktik langsung, melahirkan generasi muda yang mandiri dan peduli lingkungan.